hatiku retak-retak
bukan karena terjatuh
tapi karena terlalu sering mengingatmu
hatiku retak-retak
bukan, bukan karena kesendirianku
tapi karena ketidaksendirianmu
hatiku retak-retak
mulai merenggang....
satu kepingannya terlepas dan terjatuh
kupungut dengan perih, malah membuat tanganku terluka
hatiku retak-retak
dan rapuh....
ku lekatkan kuat kembali
namun bekasnya terlihat jelas
karena begitulah cintamu, terlalu membekas dihatiku
Sabtu, 15 Oktober 2011
Sabtu, 08 Oktober 2011
insomnia 2
Kamis, 06 Oktober 2011
insomnia
lelakiku kelak,,,
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu??
Yang curi-curi
kesempatan menatapku
Dan
bersikap acuh saat kubalas tatapanmu
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu??
Yang tak
pernah merayu
Yang tak
banyak bicara saat didekatku
Yang meletakkan
tanganmu dikepalaku
Saat
hujan tak berpayung
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu??
Yang
berpura-pura menanyakan bola
Padahal
hanya ingin sekedar tau kabarku
Yang
memintaku membangunkanmu
Padahal
hanya ingin mendengar suaraku ditiap pagi
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu??
Yang
menggenggam tanganku
Saat
melewati lalulalang kendaraan dijalanan itu
Yang
tersenyum dan mengacak rambutku
Saat
berkelakuan bodoh dihadapanmu
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu??
Yang
membiarkan airmataku jatuh dibajumu
Padahal
kau benci basah
Yang
berusaha tepat waktu
Padahal
kau selalu telat
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu??
Yang
marah besar
Saat aku
melakukan kesalahan ceroboh
Sedangkan
kau hanya terlalu khawatir
Aku bisa
terluka karenanya
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu??
Yang
membanting pintu dan memecahkan kaca
dibelakangku
Saat ada
kesalahpahaman diantara kita
Kaukah
itu??
Yang
menangis tertahan
Saat ku
putuskan untuk pergi
Yang terlihat
tak peduli
Padahal
terlalu ingin menahanku
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu??
Yang
tetap membiarkankanku menguasai ruang hatimu
Meski aku
tlah jauh pergi
Kaukah
itu??
Yang
tetap menungguku
Hingga
aku kembali,,,
Lelakiku
kelak,,,
Kaukah
itu???
Ku harap
itu kau,,,,
Sabtu, 01 Oktober 2011
Sang ayah mempelai wanita
Menyaksikan
pernikahan teman hari ini, sungguh luar biasa sakralnya acara ini. Meski bukan
bagian dari pernikahan itu, tapi entah kenapa jadi ikut deg-degan, jadi ikut
terharu. Wuaaaa.... entah kapan saya akan ada diposisi itu hohoho,,,
Melihat
sang mempelai wanita yang sempat panik, uring-uringan selama dua bulan terakhir
ini akibat wajah mulus terawatnya mengeluarkan peluru-peluru kecil berwarna
merah merona nyaris disetiap bagian wajahnya. Belum lagi kecelakaan yang sukses
merenggut kemulusan telapak kaki kanannya. Tenang teman, Peluru-peluru kecil
untuk sementara sudah terevakuasi dengan baik, meski telapak kaki masih tampak
terbalut perban. Hari ini tetap kamu ratunya!!
Namun,
ada sosok pria yang menarik perhatianku. Lelaki setengah baya yang duduk
gelisah dibalik papan kecil yang bertuliskan “wali nikah”. Beliau lah sang ayah
mempelai wanita. Wajahnya tampak begitu gelisah, dipandangi trus wajah sang
anak perempuannya sesekali berpaling melihat ke arah lelaki yang akan menjadi
menantunya. Seakan bimbang, seakan tidak yakin, seakan takut. Bukan, bukan
karena beliau tidak bahagia untuk pernikahan putrinya. Ini seperti bentuk rasa
takut kehilangan. Bukan, bukan pula karena beliau tidak ingin melepaskanmu. Ini
hanya bentuk rasa betapa sayangnya beliau padamu. Beliau hanya takut jikalau
ada hal-hal yang buruk yang datang padamu suatu saat nanti, karena beliau sudah
tak ada lagi disampingmu sudah terlalu jauh untuk memeluk dan memberi kekuatan
untukmu. Beliau hanya terlalu menyayangimu.
Untuk
para ayah yang akan menikahkan putrinya, jangan pernah takut kehilangan putrimu.
Percayalah bagi kami pun meninggalkanmu adalah hal yang berat. Tapi inilah
bagian hidup yang tetap harus kami jalani. Ayah, cukup berdoa saja untuk
kebahagiaan kami ya.
Langganan:
Postingan (Atom)