Pernikahan itu bukan sekedar ngubah
status. Bukan sekedar umur dah cukup untuk berkeluarga, jadinya harus nikah.
Bukan juga karena orangtua pada ngebet nimang cucu jadi buru-buru nikah.
Bukan.... apalagi karena temen-temen udah pada nikah semua, jadinya juga harus
ikutan nikah. Belum lagi karena omongan tetangga, temen tetangga, sodara
tetangga yang pada sibuk nanyakin “kapan nikah?”, “kapan nyusul?”, “kapan
dirumah buat acara kamu?”, “kapan ibu kamu bisa nimang cucu?”, “kapan,,,,?”,
“kapan,,,?”, “kapan,,,,?”. Mungkin saat itu jawaban yang paling tepat kamu
lontarkan adalan “kapan-kapan”.
Pernikahan itu adalah dimana kamu harus
siap berbagi dengan seseorang hal yang tak pernah ingin kamu bagi dengan orang
lain sebelumnya. Dimana kamu harus rela
membuka lebar pintu privacy kamu untuk seseorang. Pernikahan itu adalah dimana
kamu berjalan bersama dengan cara berbeda tapi tetap terus berpegangan tangan.
Dimana kamu menjadi kekuatan seseorang sekaligus kelemahannya. Pernikahan itu
bukan hanya hidup bersama, tapi juga mencintai bersama. Bukan hanya berjalan
bersama tapi juga menentukan arah bersama. Pernikahan itu sebaiknya disaat kamu
yakin telah menemukan seseorang yang tepat untuk kamu berbagi, yang tepat
menjadi teman perjalanan hidupmu, dan seseorang yang menjadi kekuatan dan
kelemahanmu. Maka menikahlah dengan seseorang yang mencintai kekuranganmu,
menghormati kelebihanmu. Yang melihat ketidaksempurnaanmu dan ingin
menjadikannya sempurna. Jika kamu sudah meermukannya maka menikahlah dan hidup
bahagia hingga ajal memisahkan.
Note: tulisan ini terinspirasi dari banyaknya
undangan kawinan dua bulan terakhir dan dari banyaknya pertanyaan “kapan nyusul
??”..... hehe. Semua akan ada waktunya
pasti,,,,^^